Annas Al Aidid, SH, mengungkapkan bahwa tim investigasi Majelis Ulama
Indonesia (MUI) telah memeriksa Eyang Subur. Pemeriksaan tersebut
bahkan sampai menyambangi kamar pribadi Eyang.
"MUI masuk ke tempat yang dicurigai, dilakukan terbuka dan kamar
pribadi Eyang dan bertemu istri-istri Eyang," ujarnya ketika dijumpai di
kediaman Eyang di Jalan Beringin III, Duri Kepa, Kebon Jeruk,
Jakarta Barat, Kamis (18/4) malam.
pribadi Eyang dan bertemu istri-istri Eyang," ujarnya ketika dijumpai di
kediaman Eyang di Jalan Beringin III, Duri Kepa, Kebon Jeruk,
Jakarta Barat, Kamis (18/4) malam.
Annas menambahkan kedatangan tim investigasi MUI ke rumah
Eyang sekaligus memperjelas bantahan Eyang soal tudingan aliran
sesat yang diarahkan kepada Eyang.
Eyang sekaligus memperjelas bantahan Eyang soal tudingan aliran
sesat yang diarahkan kepada Eyang.
"Investigasi di kediaman Eyang Subur ini sekaligus klarifikasi dan
bantahan. Sampai detik ini MUI belum mengeluarkan apapun soal
fatwa soal sesat yang dilakukan Eyang Subur. Sekaligus membantah
isu Eyang dalam aliran sesat," jelas Annas.
bantahan. Sampai detik ini MUI belum mengeluarkan apapun soal
fatwa soal sesat yang dilakukan Eyang Subur. Sekaligus membantah
isu Eyang dalam aliran sesat," jelas Annas.
Sementara itu kuasa hukum Eyang Subur, Ramdan Alamsyah, SH,
menyatakan bahwa MUI juga telah menanyakan riwayat hidup kliennya.
Eyang pun telah melakukan sumpah secara Islam di akhir pemeriksaan.
menyatakan bahwa MUI juga telah menanyakan riwayat hidup kliennya.
Eyang pun telah melakukan sumpah secara Islam di akhir pemeriksaan.
"Tadi tim dari MUI juga menanyakan kronologi riwayat hidup Eyang,
di penutup Eyang sudah bersumpah atas nama Islam. Intinya,
apa yang dikatakan Eyang benar dan apa yang dikatakan
Adi tidak benar. Yang mengatakan Eyang Subur menganut
aliran sesat itu tidak benar," tegas Ramdan. (kpl/pur/dis/sjw)
di penutup Eyang sudah bersumpah atas nama Islam. Intinya,
apa yang dikatakan Eyang benar dan apa yang dikatakan
Adi tidak benar. Yang mengatakan Eyang Subur menganut
aliran sesat itu tidak benar," tegas Ramdan. (kpl/pur/dis/sjw)