Jun Yamamoto, ilmuwan dari Hokkaido University, mengungkap bahwa cumi-cumi mampu terbang dengan menyemprotkan air dengan tekanan tinggi sehingga tercipta daya dorong. Setelah "take off", cumi-cumi laut itu membuka sirip dan mulai meluncur.
Pengukuran ilmuwan menunjukkan, cumi-cumi bisa terbang hingga kecepatan 11,2 meter per detik. Ini mengalahkan pelari maraton, Usain Bolt, peraih medali emas dalam Olimpiade yang lari dengan kecepatan 10,31 meter/detik.
"Selalu ada saksi dan rumor yang mengatakan bahwa cumi-cumi terlihat terbang dan sekarang kami bisa membuktikan kebenarannya," ungkap Yamamoto seperti dikutip AFP, Kamis (7/2/2013).
Yamamoto menemukan fakta tersebut dengan menguntit kawanan terdiri dari 100 cumi-cumi laut di barat laut Pasifik, 600 km timur Tokyo, pada Juli 2011. Cumi-cumi dijumpai terbang saat kapal peneliti mendekat. Perilaku terbang terkait dengan upaya melarikan diri dari predator.
"Sekali mereka meluncur dari air, mereka melebarkan sirip dan lengannya. Saat mereka mendarat di air, sirip kembali dilipat seperti semula untuk meminimalisasi tumbukan," ungkap Yamamoto yang berhasil mengabadikan foto cumi-cumi saat terbang.
Cumi-cumi laut rata-rata berada di udara selama 3 detik. Perilaku terbang mungkin saja bisa membuat cumi-cumi lepas dari predator air, tetapi bisa membuatnya rentan serangan burung laut. (Kompas)